Saturday 30 April 2016

MAKALAH UPAYA MENGATASI FAHAM RADIKAL DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

MAKALAH

UPAYA MENGATASI FAHAM RADIKAL DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH















Disusun Oleh :
Maria Ulfah, S.Pd.I





PEMBIBITAN CALON DA’I MUDA (PCDM)
TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Indonesia dikenal sebagai negara pluralis di mana kemajemukan hadir dan berkembang di dalamnya. Kemajemukan negara Indonesia dapat dilihat dari berbagai macam, suku, ras, budaya, bahkan agama tumbuh di dalamnya. Kemajemukan itu memberikan nilai plus tersendiri bagi negara Indonesia. Namun di sisi lain kemajemukan itu telah membawa akibat yaitu adanya perjumpaan yang semakin intensif antar kelompok-kelompok manusia. Salah satunya adalah pergesekan yang seringkali terjadi di antara agama-agama yang berbeda, bahkan antar internal agama itu sendiri.
Ketika memfokuskan pada agama, maka sesungguhnya ada fenomena yang menarik dalam hubungan antar umat beragama di Indonesia. Fenomena menarik karena sebagian besar masyarakat Indonesia senantiasa mengkondisikan dirinya dalam hubungan mayoritas-minoritas, apalagi ketika hal itu dikaitkan dengan urusan agama. Hal itu sudah terbukti dalam sejarah perjalanan bangsa yang panjang serta pengalaman-pengalaman konkrit yang hadir dalam realitas masyarakat Indonesia. Realitas itu nampak kembali melalui peristiwa-peristiwa kemanusiaan yang kini tengah dihadapi oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. 
Radikalisme,  anarkisme  atau  kekerasan  bernuansa  agama  cenderung  terus  meningkat  atau  setidaknya  timbul  tenggelam  dalam beberapa tahun belakangan ini. Radikalisme yang  memunculkan  konflik  dan  kekerasan  sosial  bernuansa dan berlatarkan agama  terus merebak.  Meningkatnya radikalisme dalam agama di Indonesia cenderung disandarkan pada faham keagamaan (khususnya Islam), sekalipun sumbu radikalisme bisa lahir dari mana saja seperti ekonomi, politik, sosial dan lain sebagainya.
Radikalisme yang berujung pada terorisme menjadi masalah penting khususnya bagi umat Islam hari ini. Berbagai  aksi teror dan pengeboman telah menyebabkan Islam dicap sebagai agama yang menyukai jalan kekerasan yang dianggap “suci” untuk menyebarkannya. Sekalipun hal ini dapat dengan mudah dimentahkan, namun fakta bahwa pelaku teror adalah seorang muslim garis keras sangat membebani psikologi umat Islam hari ini. Oleh karenanya, peran berbagai pihak dalam mengatasai berkembangnya faham radikal di Indonesia khususnya di Kalimantan Tengah sangat diharapkan.



Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
Apa itu radikalisme dan penyebabnya?
Bagaimana penyebaran radikalisme?
Bagaimana kondisi terkini radikalisme di Kalimantan Tengah?
Bagaimana upaya mengatasai radikalisme di Kalimantan Tengah?

Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu radikalisme, penyebab radikalisme, dan cara penyebarannya serta realita radikalisme dan upaya untuk mengatasinya di Provinsi Kalimantan Tengah

BAB II
PEMBAHASAN
Radikalisme dan Penyebabnya
Pengertian Radikalisme
Istilah radikalisme berasal dari bahasa Latin “radix” yang artinya akar, pangkal, bagian bawah, atau bisa juga berarti menyeluruh, habis-habisan dan amat keras untuk menuntut perubahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) radikalisme berarti (1) paham atau aliran yang radikal dalam politik; (2) paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis; (3) sikap ekstrem dalam aliran politik.
Radikalisme bisa dibedakan ke dalam dua level, yaitu level pemikiran dan level aksi atau tindakan. Pada level pemikiran, radikalisme masih berupa wacana, konsep dan gagasan yang masih diperbincangkan, yang intinya mendukung penggunaan cara-cara kekerasan untuk mencapai tujuan. Adapun pada level aksi atau tindakan, radikalisme bisa berada pada ranah sosial-politik dan agama. Pada ranah politik, faham ini tampak tercermin dari adanya tindakan memaksakan pendapatnya dengan cara-cara yang melawan hukum, bahkan bisa berupa tindakan mobilisasi masa untuk kepentingan politik tertentu dan berujung pada konflik sosial.
Pada bidang keagamaan, fenomena  radikalisme agama tercermin dari tindakan-tindakan anarkis atas nama agama dari sekelompok orang terhadap kelompok pemeluk agama lain (eksternal) atau kelompok seagama  (internal) yang berbeda dan dianggap sesat. Termasuk dalam tindakan radikalisme agama adalah aktifitas untuk memaksakan pendapat, keinginan, dan cita-cita keagamaan dengan jalan kekerasan. Radikalisme agama bisa menjangkiti semua pemeluk agama, tidak terkecuali di kalangan pemeluk Islam.

Penyebab Munculnya Radikalisme
Peningkatan radikalisme keagamaan banyak berakar pada kenyataan kian merebaknya berbagai penafsiran, pemahaman, aliran, bahkan sekte di dalam (intra) satu agama tertentu. Menurut Azyumardi Azra, di kalangan Islam, radikalisme keagamaan itu banyak bersumber dari:
Pemahaman keagamaan yang literal, sepotong-sepotong terhadap ayat-ayat al-Qur’an. Pemahaman seperti itu hampir tidak memberikan ruang bagi akomodasi dan kompromi dengan kelompok-kelompok muslim lain yang umumnya moderat, dan karena itu menjadi arus utama (mainstream) umat. Kelompok umat Islam yang berpaham seperti ini sudah muncul sejak masa al-Khulafa’ al-Rasyidin keempat Ali ibn Abi Thalib dalam bentuk kaum Khawarij yang sangat radikal dan melakukan banyak pembunuhan terhadap pemimpin muslim yang telah mereka nyatakan ‘kafir’.
Bacaan yang salah terhadap sejarah Islam yang dikombinasikan dengan idealisasi berlebihan terhadap Islam pada masa tertentu. Ini terlihat dalam pandangan dan gerakan Salafi, khususnya pada spektrum sangat radikal seperti Wahabiyah yang muncul di Semenanjung Arabia pada akhir abad 18 awal sampai dengan abad 19 dan terus merebak sampai sekarang ini. Tema pokok kelompok dan sel Salafi ini adalah pemurnian Islam, yakni membersihkan Islam dari pemahaman dan praktek keagamaan yang mereka pandang sebagai bid’ah’, yang tidak jarang mereka lakukan dengan cara-cara kekerasan.
Deprivasi politik, sosial dan ekonomi yang masih bertahan dalam masyarakat. Masih berlanjutnya konflik sosial bernuansa intra dan antar agama dalam masa reformasi ini, sekali lagi, disebabkan berbagai faktor amat kompleks. Pertama, berkaitan dengan euforia kebebasan, dimana setiap orang atau kelompok merasa dapat mengekspresikan kebebasan dan kemauannya, tanpa peduli dengan pihak-pihak lain. Dengan demikian terdapat gejala menurunnya toleransi. Kedua, masih berlanjutnya fragmentasi politik dan sosial khususnya di kalangan elit politik, sosial, militer, yang terus mengimbas ke lapisan bawah (grassroot) dan menimbulkan konflik horizontal yang laten dan luas. Terdapat berbagai indikasi, konflik dan kekerasan bernuansa agama bahkan di provokasi kalangan elit tertentu untuk kepentingan mereka sendiri. Ketiga, tidak konsistennya penegakan hukum. Beberapa kasus konflik dan kekerasan yang bernuasa agama atau membawa simbolisme agama menunjukkan indikasi konflik di antara aparat keamanan, dan bahkan kontestasi diantara kelompok-kelompok elit lokal. Keempat, meluasnya disorientasi dan dislokasi dalam masyarakat Indonesia, karena kesulitan-kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. Kenaikan harga kebutuhan-kebutuhan sehari-hari lainnya membuat kalangan masyarakat semakin terhimpit dan terjepit. Akibatnya, orang-orang atau kelompok yang terhempas dan terkapar ini dengan mudah dan murah dapat melakukan tindakan emosional, dan bahkan dapat disewa untuk melakukan tindakan melanggar hukum dan kekerasan.


Penyebaran Faham Radikalisme
Para pendukung faham radikalisme Islam menggunakan berbagai sarana dan media untuk menyebarluaskan faham mereka, baik dalam rangka pengkaderan internal anggota maupun untuk kepentingan sosialisasi kepada masyarakat luas. Abdul Munip, menuliskan hal-hal berikut ini sebagai sarana yang ditempuh untuk menyebarluaskan faham radikalisme.
Melalui pengkaderan organisasi. Pengaderan organisasi adalah kegiatan pembinaan terhadap anggota dan atau calon anggota dari organisasi simpatisan atau pengusung radikalisme. Pengkaderan internal biasanya dilakukan dalam bentuk training calon anggota baru dan pembinaan anggota lama. Rekruitmen calon anggota baru dilakukan baik secara individual maupun kelompok. Rekrutmen individual biasanya dilakukan oleh organisasi radikal Islam bawah tanah seperti NII, melalui apa yang sering disebut dengan pencucian otak (brainwashing). Hampir semua korban pencucian otak dari keompok ini menceritakan pengalamannya terkait dengan doktrinasi ajaran atau faham mereka yang sarat dengan muatan radikalisme, seperti diperbolehkannya melakukan kegiatan merampok untuk kepentingan NII.
Melalui masjid-masjid yang berhasil “dikuasai”. Kelompok Islam radikal juga sangat lihai memanfaatkan masjid yang kurang “diurus” oleh masyarakat sekitar. Pemanfaatan masjid sebagai tempat untuk menyebarkan ideologi radikalisme Islam terungkap berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh CSRC dan dimuat di harian Republika pada tanggal 10 Januari 2010. Penelitian sejenis tampaknya perlu dilakukan di Yogyakarta, mengingat kota ini juga tidak luput sebagai basis beberapa gerakan Islam radikal.
Melalui majalah, buletin, dan booklet. Penyebaran ideologi radikalisme juga dilakukan melalui majalah, buletin dan booklet. Salah satu buletin yang berisi ajakan untuk mengedepankan jihad dengan kekerasan adalah buletin “Dakwah & Jihad” yang diterbitkan oleh Majelis Ar-Rayan Pamulang.
Melalui penerbitan buku-buku. Faham radikalisme juga disebarkan melalui buku-buku, baik terjemahan dari bahasa Arab, yang umumnya ditulis oleh para penulis Timur Tengah, maupun tulisan mereka sendiri. Tumbangnya pemerintahan Soeharto membuat kelompok-kelompok radikal yang dulu tiarap menjadi bangun kembali. Euforia reformasi ternyata juga berimbas dengan masuknya buku-buku berideologi radikal seperti jihad dari Timur Tengah ke Indonesia. Para penerbit pun tidak segan-segan untuk menerbitkan buku-buku terjemahan tersebut kepada masayarakat. International Cricis Group(ICG) melalui laporan rutinnya mensinyalir bahwa buku-buku jihad diterbitkan oleh semacam jaringan penerbit yang memiliki kedekatan ideologis dengan Jamaah Islamiyah (JI). Sebagian besar perusahaan penerbitan yang terkait JI berada di Solo, dikelola oleh alumni Pondok Pesantren al-Mukmin, yang didirikan oleh Ba’asyir dan Sungkar, di Ngruki, Solo. Meskipun hanya sedikit sekali yang kelihatannya menjadi anggota IKAPI, hampir seluruhnya merupakan anggota Serikat Penerbit Islam atau SPI, sebuah asosiasi yang tampaknya didominasi oleh Ngruki. Rumah-rumah penerbitan ini muncul dalam situs mereka: http://solobook.wordpress.com/
Melalui internet. Selain menggunakan media kertas, kelompok radikal juga memanfaatkan dunia maya untuk menyebarluaskan buku-buku ataupun arttikel serta informasi tentang jihad. Diantaranya adalah www.arrahmah.com yang berisikan antara lain berupa berita-berita jihad di seluruh dunia, analisis jihad, artikel tentang jihad, jihad heroes dan lain-lain. Situs ini juga memberikan informasi tentang review terhadap buku-buku bemuatan jihad. Selain itu ada juga www.jihad.hexat.co yang secara gamblang, membeberkan jati dirinya. Situs jihad islami ini dibangun dengan maksud untuk memberikan penjelasan kepada umat Islam perihal jihad, sehingga tidak lagi ada antipati terhadap jihad yang merupakan bagian syariat Islam.

Kondisi Terkini Radikalisme di Kalimantan Tengah
Faham radikal telah merebak di berbagai penjuru wilayah Republik Indonesia, tak terkecuali di provinsi Kalimantan Tengah. Meskipun angka kasusnya tak setinggi angka kasus aksi radikal di pulau Jawa. Adapun kondisi terkini kasus terkait radikalisme di Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut :
Salah seorang terduga pelaku bom di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, berinisial DKJ adalah warga RT 09/RW 03 Kel. Pasir Putih Kec. MB Ketapang Kab. Kotim dan sempat bekerja selama 2 tahun sebagai karyawan pada PT Charoen Pokphand Jaya Farm Sampit JL. Soedirman Km. 18.
Ditemukannya eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) mencapai 1.068 orang yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota wilayah Kalimantan Tengah, kecuali Katingan dan Kapuas.

Upaya Mengatasai Radikalisme Di Kalimantan Tengah
Untuk mengatasi radikalisme tidak cukup satu-dua elemen saja yang bekerja, namun dibutuhkan peran seluruh elemen yang mau bekerja dan bersinergi guna mewujudkan masyarakat yang aman dan damai diKalimantan Tengah.
Peran Pemerintah
Pemerintah sebagai lembaga berwenang harus memberikan jaminan rasa aman dan keselamatan jiwa bagi warga negaranya. BNPT menilai UU tentang terorisme belum maksimal dalam membendung radikalisme di Indonesia. Oleh karenanya diperlukan penguatan UU terorisme agar dapat meminimalisir perkembangannya serta memnjadi payung hukum yang kuat untuk menindak tegas pelaku terorisme dan radikalisme.
Selain itu, penguatan ideologi Pancasila pada pengajaran di sekolah-sekolah maupun universitas perlu dilakukan guna meningkatkan kesadaran warga Negara akan ideologi bangsa serta kecintaan terhadap NKRI, sehingga faham-faham yang bersifat membahayakan kesatuan NKRI dapat diminimalisir.
Peran Tokoh Agama
Di Indonesia, tokoh agama memiliki posisi yang sangat penting di dalam mencegah aksi terorisme. Hal ini dikarenakan tokoh agama di Indonesia, khususnya Islam, memliki aktivitas harian mendidik umat agar mengamalkan ajaran Islam dengan sebaik-baiknya.Tokoh agama juga memiliki posisi yang disegani karena menjadi tauladan bagi masyarakat luas. Oleh sebab itu, peranan tokoh agama sangatlah penting untuk mendukung pencegahan radikalisme. Tokoh agama dapat memberi pemahaman mengenai ajaran nilai-nilai agama yang membawa kepada kedamaian. Hal ini dikarenakan esensi agama yang sama sekali tidak pernah mengajarkan umatnya untuk saling membenci, apalagi sampai melakukan kekerasan.
Jika tokoh agama berhasil menyampaikan pesan kedamaian, maka akan besar potensi terciptanya kehidupan yang tentram dan damai di tengah-tengah masyarakat. Pesan perdamaian dan anti kekerasan dapat disampaikan oleh tokoh agama di dalam banyak forum, seperti ceramah umum, pengajian, majlis taklim, dan bahkan melalui siaran media, seperti televisi dan radio.
Tema-tema yang sebaiknya diangkat oleh tokoh agama dalam melaksanakan kontra propaganda adalah tema-tema Islam Rahmatan lil’alamin yang fokus pada penjabaran sebenarnya mengenai jihad, toleransi antar umat beragama, dan cinta damai yang diajarkan oleh Islam.
Peran Keluarga dan Masyarakat
Keluarga merupakan benteng yang kokoh dalam menjaga keselamatan anggota keluarga dari berbagai bahaya yang mengancam kehidupan berakidah, salah satunya faham radikal. Oang tua itu adalah benteng terdepan dalam mencegah radikalisme, karena mereka paling awal membaca tanda-tanda ekstrimisme di tiap-tiap induvidu di dalam keluarga.Keluarga dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan terorisme mengingat interaksi kehidupan yang paling dekat berada di dalamnya. Keluarga diharapkan dapat menjadi penindak pertama yang tegas dalam memutus mata rantai penyusupan paham radikal.
Selain keluarga, masyarakat juga diharapkan dapat berperan sebagai kontrol faham radikal di masyarakat. Jika ada individu, perkumpulan ataupun gerakan yang mencurigakan (berbau radikalisme dan kekerasan), maka masyarakat harus aktif melaporkannya kepada p[ihak berwenang.

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
radikalisme agama adalah aktifitas untuk memaksakan pendapat, keinginan, dan cita-cita keagamaan dengan jalan kekerasan. Adapun penyebab kemunculan radikalisme adalah pemahaman keagamaan yang literal, bacaan yang salah terhadap sejarah Islam dan pengaruh deprivasi politik, sosial dan ekonomi yang masih bertahan dalam masyarakat.
Para pendukung faham radikalisme Islam menggunakan berbagai cara untuk menyebarluaskan faham mereka, baik dalam bentuk pengkaderan organisasi, melalui masjid-masjid yang berhasil “dikuasai”, melalui buku-buku, majalah, ebook dsb, serta melalu internet.
Angka kasus radikalisme di Kalimantan Tengah tak setinggi angka kasus radikal di pulau Jawa. Adapun kondisi terkini kasus terkait radikalisme di Kalimantan Tengah adalah ditemukannya 1.068 eks Gafatar dan DKJ terduga pelaku bom Sarinah yang berdomisili di wilayah Kalimantan Tengah
Untuk mengatasi radikalisme tidak cukup satu-dua elemen saja yang bekerja, namun dibutuhkan peran seluruh elemen (pemerintah, tokoh agama, keluarga dan masyarakat) yang mau bekerja dan bersinergi guna mewujudkan masyarakat yang aman dan damai diKalimantan Tengah.

Saran
Radikalisme telah menjadi isu yang kini mengancam jiwa serta kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karenanya, seluruh elemen harus bekerja dan bersinergi, bahu-membahu dalam menanggulanginya.
Daftar Pustaka

Azra, Azyumardi, 2011.  “Akar radikalisme keagamaan peran aparat negara, pemimpin agama dan guru untuk kerukunanumatberagama”, makalah dalam workshop “Memperkuat Toleransi Melalui Institusi Sekolah”, yang diselenggarakan oleh The Habibie Center, tanggal 14 Mei 2011, di Hotel Aston Bogor.

http://nasional.vivanews.com/news/read/216735-korban--n11-kode-sebutan-nii diakses pada 29 April 2016

ICG, 2008. Industri Penerbitan Jemaah Islamiyah, Asia Report N°147. Jakarta : International Crisis Group
m.antaranews.com/berita/540214/bom-jakarta-cerita-dari-sampit-tentang-dkj-si-pelaku-teror 29 April 2016

Munip, Abdul, 2012.  “Menangkal Radikalisme Agama Di Sekolah”, Jurnal Pendidikan Islam UIN Sunan Kalijaga Vol. I, No. 2
Pusat Bahasa Depdiknas RI, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Rokhad, Abu, 2012. Radikalisme Islam dan Upaya Deradikalisasi Paham Radikal. Jurnal Wallisongo Vol. 20, No.1

www.banjarmasin.tribunnews.com/2016/02/17/pemprov-kalteng-akhirnya-pulangkan-ratusan-eks-gafatar

www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/03/150319_isis_bnpt_perppu 29 April 2016

2 comments:

  1. PENDAFTARAN BELA NEGARA
    KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

    Untuk Wali Wali Allah dimana saja kalian berada
    Sekarang keluarlah, Hunuslah Pedang dan Asahlah Tajam-Tajam

    Api Jihad Fisabilillah Akhir Zaman telah kami kobarkan
    Panji-Panji Perang Nabimu sudah kami kibarkan
    Arasy KeagunganMu sudah bergetar Hebat Ya Allah,

    Wahai Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang
    hamba memohon kepadaMu keluarkan para Muqarrabin bersama kami

    Allahumma a’izzal islam wal muslim wa adzillas syirka wal musyrikin wa dammir a’da aka a’da addin wa iradaka suui ‘alaihim yaa Robbal ‘alamin.

    Wahai ALLAH muliakanlah islam dan Kaum Muslimin, hinakan dan rendahkanlah kesyirikan dan pelaku kemusyrikan dan hancurkanlah musuh-mu dan musuh agama-mu dengan keburukan wahai RABB
    semesta alam.

    Allahumma ‘adzdzibil kafarotalladzina yashudduna ‘ansabilika, wa yukadzdzibuna min rusulika wa yuqotiluna min awliyaika.

    Wahai ALLAH berilah adzab…. wahai ALLAH berilah adzab…. wahai ALLAH berilah adzab…. orang-oramg kafir yang telah menghalang-halangi kami dari jalan-Mu, yang telah mendustakan-Mu dan telah membunuh Para Wali-Mu, Para Kekasih-Mu

    Allahumma farriq jam’ahum wa syattit syamlahum wa zilzal aqdamahum wa bilkhusus min yahuud wa syarikatihim innaka ‘ala kulli syaiin qodir.

    Wahai ALLAH pecah belahlah, hancur leburkanlah kelompok mereka, porak porandakanlah mereka dan goncangkanlah kedudukan mereka, goncangkanlah hati hati mereka terlebih khusus dari orang-orang yahudi dan sekutu-sekutu mereka. sesungguhnya ENGKAU Maha Berkuasa.

    Allahumma shuril islam wal ikhwana wal mujahidina fii kulli makan yaa rabbal ‘alamin.

    Wahai ALLAH tolonglah Islam dan saudara kami dan Para Mujahid dimana saja mereka berada wahai RABB Semesta Alam.
    Aamiin Yaa Robbal ‘Alamin

    Wahai Wali-wali Allah Kemarilah, Datanglah dan Berkujunglah dan bergabunglah bersama kami kami Ahlul Baitmu

    Al Qur`an adalah manhaj (petunjuk jalan) bagi para Da`i yang menempuh jalan dien ini sampai hari kiamat, Kami akan bawa anda untuk mengikuti jejak langkah penghulu para rasul Muhammad SAW dan pemimpin semua umat manusia.

    Hai kaumku ikutilah aku, aku akan menunjukan kepadamu jalan yang benar (QS. Al-Mu'min :38)

    Wahai para Ikwan Akhir Zaman, Khilafah Islam sedang membutuhkan
    para Mujahid Tangguh untuk persiapan tempur menjelang Tegaknya Khilafah yang dijanjikan.

    Mari Bertempur dan Berjihad dalam Naungan Pemerintah Khilafah Islam, berpalinglah dari Nasionalisme (kemusyrikan)

    Masukan Kode yang sesuai dengan Bakat Karunia Allah yang Antum miliki.

    301. Pasukan Bendera Hitam
    Batalion Pembunuh Thogut / Tokoh-tokoh Politik Musuh Islam

    302. Pasukan Bendera Hitam Batalion Serbu
    - ahli segala macam pertempuran
    - ahli Membunuh secara cepat
    - ahli Bela diri jarak dekat
    - Ahli Perang Geriliya Kota dan Pegunungan

    303. Pasukan Bendera Hitam Batalion Misi Pasukan Rahasia
    - Ahli Pelakukan pengintaian Jarak Dekat / Jauh
    - Ahli Pembuat BOM / Racun
    - Ahli Sandera
    - Ahli Sabotase

    304. Pasukan Bendera Hitam
    Batalion Elit Garda Tentara Khilafah Islam

    305. Pasukan Bendera Hitam Batalion Pasukan Rahasia Cyber Death
    - ahli linux kernel, bahasa C, Javascript
    - Ahli Gelombang Mikro / Spektrum
    - Ahli enkripsi cryptographi
    - Ahli Satelit / Nuklir
    - Ahli Pembuat infra merah / Radar
    - Ahli Membuat Virus Death
    - Ahli infiltrasi Sistem Pakar

    Semua Negara adalah Negara Dajjal, sebab itu
    Bunuhlah Tentara , Polisi dan semua pendukung negara dajjal dimana saja berada

    Disebarluaskan
    MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
    PASUKAN KOMANDO BENDERA HITAM
    KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

    Syuaib Bin Shaleh
    singahitam@hmamail.com

    ReplyDelete
  2. PESAN IMAM MAHDI MENYERU UNTUK PARA IKHWAN
    BENTUKLAH PASUKAN MILITER PADA SETIAP ZONA ISLAM
    SAMBUTLAH UNDANGAN PASUKAN KOMANDO BENDERA HITAM
    Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

    Untuk para Rijalus Shaleh dimana saja kalian berada,
    bukankah waktu subuh sudah dekat? keluarlah dan hunuslah senjata kalian.

    Dengan memohon Ijin Mu Ya Allah Engkaulah Pemilik Asmaul Husna, Ya Dzulzalalil Matien kami memohon dengan namaMu yang Agung
    Pemilik Tentara langit dan Bumi perkenankanlah kami menggunakan seluruh Anasir Alam untuk kami gunakan sebagai Tentara Islam untuk Menghancurkan seluruh Kekuatan kekufuran, kemusyrikan dan kemunafiqan yang sudah merajalela di muka bumi ini hingga Dien Islam saja yang berdaulat , tegak perkasa dan hanya engkau saja Ya Allah yang berhak disembah !

    Firman Allah: at-Taubah 38, 39
    Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu jika dikatakan orang kepadamu: “Berperanglah kamu pada jalan Allah”, lalu kamu berlambat-lambat (duduk) ditanah? Adakah kamu suka dengan kehidupan didunia ini daripada akhirat? Maka tak adalah kesukaan hidup di dunia, diperbandingkan dengan akhirat, melainkan sedikit
    sekali. Jika kamu tiada mahu berperang, nescaya Allah menyiksamu dengan azab yang pedih dan Dia akan menukar kamu dengan kaum yang lain, sedang kamu tiada melarat kepada Allah sedikit pun. Allah Maha kuasa atas tiap-tiap sesuatu.

    Berjihad itu adalah satu perintah Allah yang Maha Tinggi, sedangkan mengabaikan Jihad itu adalah satu pengingkaran dan kedurhakaan yang besar terhadap Allah!

    Firman Allah: al-Anfal 39
    Dan perangilah mereka sehingga tidak ada fitnah lagi, dan jadilah agama untuk Allah.

    Peraturan dan undang-undang ciptaan manusia itu adalah kekufuran, dan setiap kekufuran itu disifatkan Allah sebagai penindasan, kezaliman, ancaman, kejahatan dan kerusakan kepada manusia di bumi.
    Ketahuilah !, Semua Negara Didunia ini adalah Negara Boneka Dajjal

    Allah Memerintahkan Kami untuk menghancurkan dan memerangi Pemerintahan dan kedaulatan Sekular-Nasionalis-Demokratik-Kapitalis yang mengabdikan manusia kepada sesama manusia karena itu adalah FITNAH

    Firman Allah: al-Hajj 39, 40
    Telah diizinkan (berperang) kepada orang-orang yang diperangi, disebabkan mereka dizalimi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa untuk menolong mereka itu. Iaitu
    orang-orang yang diusir dari negerinya, tanpa kebenaran, melainkan karena mengatakan: Tuhan kami ialah Allah

    Firman Allah: an-Nisa 75
    Mengapakah kamu tidak berperang di jalan Allah untuk (membantu) orang-orang tertindas. yang terdiri daripada lelaki, perempuan-perempuan dan kanak-kanak .
    Dan penindasan itu lebih besar dosanya daripada pembunuhan(al-Baqarah 217)

    Firman Allah: at-Taubah 36, 73
    Perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagai mana mereka memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahawa Allah bersama orang-orang yang taqwa. Wahai Nabi! Berperanglah terhadap orang-orang kafir dan munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka.

    Firman Allah: at-Taubah 29,
    Perangilah orang-orang yang tidak beriman, mereka tiada mengharamkan apa yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan tiada pula beragama dengan agama yang benar, (iaitu) diantara ahli-ahli kitab, kecuali jika mereka membayar jizyah dengan tangannya sendiri sedang mereka orang yang tunduk..

    Bentuklah secara rahasia Pasukan Jihad Perang setiap Regu minimal dengan 3 Anggota maksimal 12 anggota per desa / kampung.
    Bersiaplah menjadi Tentara Islam akhir Zaman sebelum anda dibantai oleh Zionis,Salibis,Munafiq dan Musyrikin
    Siapkan Pimpinan intelijen Pasukan Komando Panji Hitam secara matang terencana, lakukan analisis lingkungan terpadu.

    Apabila sudah terbentuk kemudian Daftarkan Regu Mujahid
    ke Markas Besar Angkatan Perang Pasukan Komando Bendera Hitam
    Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

    Mari Bertempur dan Berjihad dalam Naungan Pemerintah Khilafah Islam, berpalinglah dari Nasionalisme (kemusyrikan)

    email : seleksidim@yandex.com

    Dipublikasikan
    Markas Besar Angkatan Perang
    Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

    ReplyDelete