Friday 22 March 2019

Kenapa BB bayi/anak susah naik?


Banyak banget yang tanya gimana cara naikin BB anak.
Sebenarnya ada banyak sekali penyebab BB anak susah naik. Kali ini saya akan sharing sedikit, sepanjang sepengetahuan saya ya, boleh di tambahkan boleh di koreksi
1.       ASI hindmilk tidak maksimal
2.       Kalau sudah MPASI, Gizi tidak adekuat (menu jarang 4 bintang, menu paling utama adalah yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein hewani, sayur dan buah hanya tambahan, jangan sibuk memaksa anak suaka makan sayur sampai lupa bahwa yang paling dia butuhkan adalah karbo, lemak dan protein), takarean tidak sesuai (misal nya anak satu tahun harus habis 250cc tapi target tidak tercapai), tekstur tidak sesuai (anak 1 tahun sudah harus makan nasi keluarga, tapi masih makan bubur, jelas nasi semangkok tidak sama gizinya dengan bubur semangkok).
3.       Ada penyakit yang tidak ketahuan, yang paling banyak ADB (semacam anemia), ISK (terlebih anak yang sering banget pakai pospak), TB Paru , Pneumonia dll
4.       Ada anak yang memang alergi terhadap jenis makanan tertentu (alergi protein/lemak) sehingga penyerapan tidak maksimal
5.       Kena penyakit infeksi berulang seperti batuk pilek yang mengakibatkan BB anak sering turun , karenanya menjaga kebersihan sangat penting.



Jadi penyebab BB anak jarang naik itu tidak selalu karena dia tidak suka makan ya bu ibu. Kompleks sekali. Kalau BB anak bermasalah, harus dicari akar masalahnya, bukan menggantinya dengan sufor ya, karena sufor tidak menyelesaikan masalah.
Semoga anak kita sehat semua ya. Sekian sharing dari saya. Boleh tanya jawab juga. Feel Free.

Wednesday 6 February 2019

Demam karena Tumbuh Gigi. Mitos atau Fakta?

Benarkah Gigi Tumbuh Menyebabkan Demam?
Mitos atau Fakta?

Seringnya demam yang menyertai anak pada saat mereka tumbuh gigi membuat para ibu resah dan khawatir saat anaknya mulai tumbuh gigi. Sebenarnya tidaklah betul bahwa ketika anak tumbuh gigi harus disertai demam. Ingat ya kata disini yang saya garis bawah adalah "HARUS". Namun memang kebanyakan anak yang tumbuh gigi akan mengalami demam. Mengapa? Coba kita cari tahu apa penyebabnya. Ini hasil pengamatan ku saja sih. Ketika anak tumbuh gigi mereka akan melewati fase oral yang luar biasa. Mereka mungkin merasa gigi nya gatel, sehingga butuh sesuatu untuk dimasukkan ke mulut untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada giginya. Tentu saja para ibu juga tahu kan, bahwa pada saat gigi akan tumbuh, anak-anak sering menggigit puting susu saat mereka menyusu. Itu salah satu tanda bahwa mereka merasa gusinya gatal, sehingga mereka butuh sesuatu untuk dimasukkan,di gigit-gigit untuk mengurangi rasa tidak nyaman itu. Nah apa hubungannya masa oral yang luar biasa ini dengan demam? Saat sedang tumbuh gigi, anak-anak begitu tertarik memasukkan segala hal ke mulutnya, tidak peduli apapun itu, bersih kotor, makanan atau plastik, bekas makanan yang tercecer di lantai dsb. Hal ini  menyebabkan segala jenis bakteri mudah masuk kedalam mulutnya, maka tidak heran bakteri yang masuk ke dalam mulut mereka menyerang tubuh mereka hinggasebagaian anak akan mengalami  batuk, pilek bahkan demam. 
Oleh karenanya dibutuhkan imun yang kuat pada anak-anak kita serta yang paling penting adalah menjaga tangan mereka agar terus bersih. Namun ini tentu saja sulit karena pada fase tumbuh gigi ini, anak-anak biasanya juga sedang masuk pada fase merayap (kisaran umur 6-12 bulan). Saat merayap kemana-mana mereka juga akan dengan mudahnya dalam waktu sekejap memasukkan tangan mereka ke mulut otomatis kita tidak akansempat untuk membersihkannya. Maka hal lain yang paling mungkin bisa kita lakukan adalah dengan menjaga gizi si anak dengan memastikan gizi seimbang dan cukup porsinya setiap harinya maka anak-anak akan mendapatkan imunitas yang lebih tinggi sehingga membantu mereka melawan bakteri-bakteri yang masuk.
Namun , yang terkadang menjadi kendala adalah ada anak-anak yang pada saat mereka tumbuh gigi akan mengalami masa GTM (gerakan tutup mulut) dimana anak menutup mengunci rapat mulut mereka,  tidak mau makan. Hal ini menyebabkan bakteri-bakteri yang masuk ke dalam mulut tidak dapat dilawan oleh imunitas tubuh dengan baik karena tubuh mereka kurang gizi yang cukup untuk bisa membentuk imun yang lebih kuat untuk melawan bakteri tersebut. Pada akhirnya terjadilah yang namanya demam sebagai bentuk perlawanan tubuh agar bakteri-bakteri jahat itu segera mati. Nah mulai jelas kan ya?hehe
Narend sendiri alhamdulillah tidak sampai demam sejak awal dia mau tunggu gigi hingga sekarang giginya tumbuh, tapi yang pasti dia sering banget masukin tangannya ke dalam mulut jadi yang bisa kulakukan cuma sering-sering bersihin lantai tempat dia main dan mainannya juga harus sering dibersihkan supaya kalau dia masukkan tangannya ke dalam mulutnya dan mainan-mainan nya ke dalam mulutnya itu relatif aman buat dia. Alhamdulillah nyana Narend juga tidak mengalami fase GTM sekaligus, alhamdulillah selama ini makannya cukup baik sehingga aku yakin itu cukup bantu imunitas dia dalam melawan bakteri-bakteri itu. Sama mastiin dia tidur cukup sih, karena tidur yang cukup sangat berpengaruh ya untuk kesehatan bayi.
Jadi sekarang udah jelas ya bahwa kalau tumbuh gigi itu gak harus disertai dengan ya, meskipun sebagian besar anak mengalaminya. Kita pastikan saja anak-anak kita bersih lingkungan sekitarnya, tangannya dijaga kebersihannya, mainan mainannya dijaga kebersihannya serta memberikan makanan dengan gizi yang ade kuat (menu 4 bintang) agar mereka tetap sehat, tumbuh dengan baik.
Bagaimana dengan mom? Sharing dong pengalamannya saat anak-anak mom tumbuh giginya.

Monday 14 January 2019

Awal MPASI Bayi Susah Makan

Hallo bunda.. 
Pengen cerita dikit tentang drama MPASI Narend
Awal MPASI anak susah makan?
Banyak banget dapat curhatan ibu-ibu tentang anaknya yang malas makan, gak doyan nasi dan segudang drama lainnya. Sama bu ibu. Anak saya dulu juga di awal MPASI susah minta ampun makannya. Hari demi hari emak mulai sedih, apakah anakku termasuk anak yg susah makan. Semiggu dua minggu berlalu, makannya masih sering di lepeh. Aku tetap konsisten untuk menerapkan aturan makan responsive feeding dimana salah satu point nya adalah tidak memaksa anak makan. dan...Voila...di hari ke 20, anakku berhasil makan dengan lahap nya, tanpa jalan-jalan, tanpa mainan. Duh lega nya.

Tulisan di bawah ini copas dari group Homemade Healthy Baby Food
Awal mp asi bayi masih belajar makan  Justru awal mp asi adalah masa kritis belajar makan dengan cara dan pola yang tepat  Awal mp-asi, sebagian bayi bisa langsung lahap, sebagian bayi justru melepeh, menyembur, seperti mau muntah, sebagian bayi malah menutup mulut, mengemut atau hanya menjilat saja, menangis karena "belum" bisa makan belum merasa nyaman.
Semua terjadi karena bayi masih belum bisa mengontrol gerakan lidah. Kalau ibu putus asa nganggap itu sebagai gtm atau susah makan, ibu stres, anak ikut stres, tambah menangis, proses belajar makan jadi terhambat, tapi kalau ibunya sabar dan tetep ngedampingin bayi belajar makan ngelatih untuk menerima makanan dari sendok, ibunya tenang, anak pun nyaman dengan suasana makan tidak dalam tekanan atau paksaan "harus habis" atau "harus bisa" makan  Memberi mp asi bukan sekedar memasukkan makanan ke dalam mulut, banyak proses pembelajaran di sana  Ibu belajar cara memberi makan, belajar sabar, belajar kenal karakter anak, anak belajar mengontrol gerakan lidah, belajar tekstur, belajar kenal jam makan dll 
Tekstur makanan yang dianjurkan sejak awal mpasi adalah semi kental yaitu ketika sendok dibalik makanan tidak langsung tumpah, bukan encer seperti asi ataupun air. Kekentalan menunjukkan semakin banyak nutrisi. Caranya bukan kita yang menuangkan makanan ke mulut bayi, tapi rangsang dan dampingi bayi untuk mengambil makanannya dari sendok dengan lidahnya, berikan sedikit demi sedikit. Letakkan sendok di ujung bibir, atau di bawah bibir. Perhatikan juga jadwal makannya, makan yang baik saat mood bayi masih bagus, tidak mengantuk, tidak langsung makan setelah bangun tidur. Susui bayi sebentar sebelum makan, asi akan membantu mengaktifkan enzim pencernaannya 
Bayi bukan robot yang langsung bisa makan, 6 bulan pertama kehidupannya ia cuma bisa menyusu. Keterampilan lidah untuk makan berbeda dengan keterampilan lidah untuk menyusu. Keberhasilan anak di masa tumbuh kembangnya tergantung stimulasi yang diberikan dan kesabaran juga ketelatenan orang tua yang mendampinginya, perjalanan masih panjang, bukan hanya masa pemberian mp asi, pantang bagi seorang ibu untuk tidak semangat dan mudah menyerah 

Friday 11 January 2019

Perjuangan Menyusui, Bayi Bingung Puting Laten dan Berhenti dari Dot/Relaktasi



Aku tidak pernah berpikir sebelumnya bahwa menyusui adalah anugerah terindah dr Tuhan untuk seorang ibu. Meskipun setiap ibu tau persis bagaimana jatuh bangun perjuangan menyusui. 
Narendra saat lahir kedunia sempat IMD meskipun hanya sebentar karena ASI ku belum keluar dan Narend mulai biru karena kedinginan. Beberapa jam setelah merasa cukup pulih aku mencoba untuk menyusui Narendra. Dia langsung pintar mengemut dan eng ing eng, bukan geli cuy yang aku rasa tapi sakit. Sudah pernah dengar sih sebelumnya kalau menyusui itu sakit. Saat pulang dari rumah sakit aku kembali mencoba menyusui Narendra tapi sepertinya ASI belum juga keluar. Aku santai aja karena aku tau kalau bayi kuat bertahan sampai 3 hari tanpa minum dan makan apapun. Hari kedua mulai galau, karena ASI belum juga keluar sementara Narendra mulai rewel karena mulai lapar. Pipis nya juga jarang sekali. Dan sekali pipis warna nya kuning pekat. Duh... 
Bisikan mulai berdatangan dari segala penjuru mata angin. "Sambung Sufor aja dulu, kasihan itu bayinya". Dan misua adalah salah satu orang yang paling aku gemes karena ikut ikutan nyaranin sufor. Rasanya pengen tak tunjukkan segudang artikel yg ku baca yang mengatakan ASI adalah yang terbaik. Hiks... 
Malamnya Narend semakin rewel. Aku sudah mulai gusar. Aku pun menangis. Ya Allah, tidak mungkin engkau biarkan bayi mungil ini kelaparan. Aku menangis sejadi jadinya. Memohon agar Allah mengeluarkan ASI ku. Sesegukan sambil menggendong Narend ditengah pulas nya org seisi rumah. Aku tahan tangis ku dg kerudung agar bunyi nya tidak membuat orang rumah tau. Aku bersyukur karena ibu mertua ku adalah orang yg selalu mensuport ku agar Narend hanya diberikan ASI. 
Hari ketiga, bibir Narend sudah mulai mengelupas, pipis nya semakin jarang, sekali pipis warna nya pekat sekali. Ibu mana yg tidak runtuh hati nya melihat bayi nya mulai dehidrasi. Suami ku makin gencar meminta ku untuk memberi susu formula saja. Tamu yang datang menjenguk juga menyarankan hal yang sama. Ah.. Ya Allah, aku tetap browsing ke sana ke mari. Ada satu kata yg paling ku ingat adalah, jangan egois pada bayi mu, jangan sampai hanya karena ingin status nya ASI eksklusif lalu kita membiarkan ia dehidrasi hingga kuning dan masuk RS untuk di terapi sinar. Ya Allah akhirnya aku menyerah. Aku meminta suami membeli sekotak susu merah yg terkenal itu S*M. Aku berpesan pada suami "Yah, beli yang kotak nya paling kecil" karena aku gak pernah berpikir untuk menghabiskan susu itu. Dan... Suami pun datang dengan susu plus dot nya. Untung nya aku pernah baca kalau dot itu dilarang di dunia perASI an karena akan menyebabkan bayi bingung puting (tidak mau menyusu langsung dari payudara ibu). Aku memilih memberikan sufor itu dengan sendok. Anakku menjilat sendok kegirangan. Ya Allah... Gak kerasa air mata ku ngalir begitu saja. Ya Allah... Sesungguhnya aku gak ikhlas dia minum selain ASI ku. 
Ya Allah aku gak pernah berhenti browsing, cari berbagai cara agar ASI bisa segera keluar. Ternyata cara terbaik agar ASI segera keluar adalah dengan menyusui sesering mungkin. Aku tetap menyusui Narend meskipun air susu belum juga menunjukkan tanda akan keluar. Stres sudah pasti. Apalagi puting sudah mulai lecet dan berdarah. Rasanya perjuangan menyusui ini lebih sakit dari pada melahirkan. 
Hingga sore itu adek ipar ku bilang "Mbak ASI nya sudah keluar" karena dia melihat ASI yg menetes. Ya Allah rasanya seperti menang undian rumah dari Mirota Kampus. Aku menangis bersyukur. Aku tersenyum menatap Narend yang tertidur pulas di pangkuan ku. "Ayo nak setelah ini kita balas dendam, sudah 3 hari kan kamu lapar? Ayo menyusu yang banyak" 
Perjalanan menyusui sukses begitu saja? Tidak pemirsa. Puting makin sakit dan berdarah, retak retak bos. Kebayangkan sakit nya. Aku kadang menaruh es batu di puting hanya untuk sekedar menghilangkan rasa sakit. Tapi sakitnya tidak kunjung sembuh. Setiap Narend menangis minta menyusu aku mulai keringat dingin karena terbayang sakitnya. Aku mencoba meminjam alat pumping sepupu nya suami. Alhamdulillah ada ASI yang keluar. Namun karena aku emang emak baru, nekat pakai dot karena Narend mulai tidak sabar kalau hanya di sendoki. Mulai lah pompa memompa dan memberikannya pakai dot. 
Sakit pada puting semakin menyiksa, aku rasanya ingin memutuskan menjadi ibu eping saja (eping : eksklusif pumping) tapi baca baca pengalaman ibu lainnya, banyak yang kandas ditengah jalan, artinya susu nya kering dan akhir nya pakai formula. Duh jadi maju mundur. 
Tentang payudara yang sakit, Ibu-ibu di grup fb menyarankan untuk mendatangi konselor laktasi agar bisa diajari pelekatan yang tepat. Karena menyusui yang benar itu harus nya tidaklah sakit. Tapi ini kecamatan di Cilacap bos bukan Jogja. Disini tidak ada konselor laktasi. Aku sudah hubungi banyak orang bertanya tentang bagaimana menyusui yang benar, sudah buka youtube puluhan kali untuk belajar teknik pelekatan yang benar. Semua gak ngaruh. Aku masih belum bisa. Oh God... I don't wanna give up. Tapi sakit nya semakin tak kuase. Aku akhirnya mulai sering pumping. Tapi yang namanya ibu baru belum pengalaman, aku pernah pumping hanya dapat 10 an tetes. Nangis lagi. Apakah ASI ku kering? Browsing lagi... Ternyata memang bisa saja hasil pumping sedikit tapi kalo disusui sebenarnya ASI nya cukup. Alhamdulillah dalam hati. Aku bersyukur sekali punya hp dan ada internet karna aku bisa belajar banyak dari sana, aku biasa googling pengalaman pribadi orang dalam menyusui karena terasa lebih nyata dibandingkan dengan membaca artikel yang ilmiah. 
Eits.. Karena pumping hasilnya juga sedikit akhirnya tetap menyusui meskipun sakit hingga puncaknya puting ku jadi biru lebam. Aku ngadu ke suami.. Aku bilang aku gak mau tau pokoknya aku mau pulang ke jogja secepatnya. Bukan karena aku gak betah di rumah orang tua nya. Tapi karena aku mau segera ke klinik laktasi. Eh suami bilang tunggu dulu, sampai Narend besar dikit dulu. Ya Allah.... Rasanya waktu itu aku hanya berjuang sendirian mengurus anak karena suami di Jogja dan aku di Cilacap, belum lagi soal puting sakit, rindu yang tak terhankan pada suami, tentang mengurus bayi yang mulai begadang dan sering menangis ketika malam. Capek banget. Stres iya banget. Baby blues? Yessssss. Aku sudah mulai menjambak rambut ku sendiri. Kadang aku menatap bayi ku penuh amarah. Namun aku terus beristighfar, ya Allah dia bayi mungil yang telah ku tunggu sejak lama. Bagaimana mungkin aku menatapnya penuh benci? Ya Allah aku hanya butuh sedikit bersabar.....
Buat para suami, setelah melahirkan itu adalah hari yang sulit untuk istri kalian, temani lah, ringankan lah rasa sakit nya. Bila jauh, sering-seringlah menelepon nya, menanyakan kabar nya, kuatkan hatinya. Ia baru jadi ibu baru, ia kaget. Segalanya tiba-tiba berubah. Ia bukan pemarah dan pemalas, ia hanya perlu diberi waktu untuk beradaptasi dan dikuatkan lahir dan batin nya.
Tibalah hari kami pulang ke Jogja. Alhamdulillah Narend baik-baik saja. Pumping sudah sangat lancar. Sehari aku bisa dapat 1 liter lebih air susu. Narend masih menyusu langsung dan lebih sering pakai dot (isinya tetap ASI). Sampai aku mulai mencium tanda tanda Narend bingung puting. Narend mulai rewel saat menyusu. Mulai teriak-teriak dan gelisah. Aku tau ini pasti dot penyebab nya. Tapi aku tetap tidak bisa membuang dot nya. Karena dot ini lah satu satunya senjata ku untuk mengistirahtkan payudara dan diriku sendiri yang mulai tidak waras karena masih sakit saat menyusui.
Hingga suatu hari, Narend imunisasi, badannya panas, dia menangis rewel, tidak mau minum asi pakai dot, maunya nenen langsung. Aku bersyukur sekali, pelekatan ku juga mulai membaik itu artinya payudara ku sudah tidak sakit lagi saat menyusui. Bismillah akhirnya aku pensiun kan dot dot nya, empeng dan pompa susu itu. Dan akhirnya Narend bisa menyusu dengan baik hingga hari ini. Dan badannya alhamdulillah gembul, tanda ia menyusu dengan baik sampai sering dikira anak susu formula. Haha
Hari ini Aku hanya bisa terus bersyukur karena Allah berikan kesempatan bagiku untuk menyusui nya. Menyaksikan ia tumbuh dengan sehat dan tentu bonding yang lebih kuat yang tidak akan ku dapat bila aku membiarkan nya minum dari dot nya. 
Good bye dot, selamat datang anakku, dipelukan ibu yang mencintaimu.