Friday 15 March 2013

RPP Berkarakter Akidah Aklahk Tema Riya'


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


RPP ini dibuat guna memenuhi tugas
Mata Kuliah    : PPL 1/ Micro Teaching
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. H. Maragustam Siregar


Description: F:\uin logo.jpg

Disusun oleh :

Maria Ulfah
10410027





JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah                 : MAN 3 Yogyakarta
Mata Pelajaran                : Akidah Akhlak
Materi Pokok                   : Akhlak Tercela (Riya’)
Kelas/Semester                : X/II
Pertemuan ke                  : Enam
Alokasi  Waktu                : 1 X 15 menit


A.  Standar Kompetensi
Menghindari akhlak tercela
B.   Kompetensi dasar
Menghindari perilaku riya’ dalam kehidupan sehari-hari
C.  Indikator
-          Siswa dapat menyebutkan pengertian riya’
-          Siswa dapat mengidentifikasi perilaku riya’dalam kehidupan sehari-hari
-          Siswa dapat menjelaskan hikmah menghindari sikap riya’
-          Siswa dapat menganalisis cara mengihndari perilaku riya’ dalam kehidupan sehari-hari
D.  Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi tentang Qurban
-          Dengan metode ceramah dan tanya jawab serta menggunakan media Power Point  siswa dapat menyebutkan menyebutkan pengertian riya’
-          Dengan metode cramah dan tanya jawab menggunakan media Power Point  siswa dapat mengidentifikasi perilaku riya’ dalam kehidupan sehari-hari
-          Dengan meode diskusi dan strategi Giving Quesion and Getting Answer siswa dapat menjelaskan dampak dari sikap riya’
-          Dengan metode tanya jawab dan strategi I Here By Resolve siswa dapat menganalisis cara menghindari perilaku riya’ dalam kehidupan sehari-sehari.


E.   Karakter yang diharapkan
Gemar Membaca, Kritis, Kreatif dan Aktif

F.   Materi Pokok
1.      Pengertian Riya
2.      Contoh Perilaku Riya’
3.      Dampak Perilaku Riya’
4.      Cara Menghindari Perilaku Riya
G.  Metode Pembelajaran           : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab
H.  Strategi Pembelajaran          : Giving Question and Getting Answer dan I Here By Resolve

I.     Langkah-Langkah Pembelajaran
No
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Model Pembelajaran
1
Pendahuluan
a.        Guru membuka pembelajaran dengan menyapa dan memberi salam
b.       Guru mengajukan pertanyaan dengan mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
c.        Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memberi gambaran pembelajaran pada pertemuan ini.
3 menit

Ceramah




Tanya Jawab

2
Kegiatan Inti.
a.       Eksplorasi
-          Guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang pengertian dan contoh perilaku riya’
-          Siswa mendengarkan uraian guru tentang pengertian dan contoh perilaku riya’

b.      Elaborasi
-          Guru meminta siswa membuat pertanyaan dan jawaban sesuai dengan kartu indeks yang diberikan
-          Siswa dibagi menjadi 2 kelompok untuk mendiskusikan isi tulisan yang mereka tuliskan pada kartu indeks
-          Guru meminta tiap kelompok saling tanya jawab sesuai dengan kartu indeks yang kelompok merka sampaikan
c.       Konfirmasi
-          Guru bersama-sama siswa memberikan tanggapan terhadap pemaparan kelompok.
-          Guru membantu menyelesaikan masalah yang belum selesai ketika berdiskusi
7 menit

Ceramah, Tanya Jawab,





Giving Question and Getting Answer








3
Penutup
a.       Guru meminta siswa menuliskan pembelajaran yang dapat mereka ambil dari pelajaran hari ini dengan menuliskannya pada sebuah surat sebagai bentuk komitmen mereka
b.      Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum faham.
c.       Guru memberi tugas untuk mengerjakan soal pada buku LKS
d.      Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan datang
e.       Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam

5 menit
Refleksi
I Here By Resolve


Tanya Jawab


Penugasan

J.                   Sumber Belajar

1.    Dra. Suhartini M.Pd dkk, 2012. Buku Paket Akidah Akhlak untuk kelas X / Semester Genap untuk MA, Jakarta : PT.Gramedia
2.    Drs. Affandi, 2009 LKS “IQBAL” Akidah Akhlak untuk kelas X / Semester Genap F.2 untuk Madrasah Aliyah, Solo: CV Indonesia Jaya

K.                Media dan Alat Pembelajaran :

1.    Laptop
2.    LCD
3.    Video pembelajaran
4.    Kertas HVS
5.    Spidol

L.        Evaluasi Pembelajaran

1.      Tes Tertulis *
a.  Hasil diskusi kelompok (hasil kritik video terkait tema pelajaran)
b.  Tugas :  Mengerjakan soal pada buku LKS halaman 35
*Bentuk instrumen terlampir

2.      Tes Non Tulis : Pengamatan selama di kelas
*Bentuk instrumen terlampir


Yogyakarta, 13 Maret 2013


Mengetahui
Dosen Pembimbing,


Prof. Dr. H. Maragustam Siregar
NIP. 1959100 198703 1 002
Praktikan


Maria Ulfah
NIM. 10410027
Lampiran I : Materi
1.      Pengertian Riya’
Menurut bahasa artinya pamer, memperlihatkan, memamerkan, atau ingin memperlihatkan yang bukan sebenarnya, sedang menurut istilah yaitu memperlihatkan suatu ibadah dan amal shalih kepada orang lain, bukan karena Allah tetapi karena sesuatu selain Allah, dengan harapan agar mendapat pujian atau penghargaan dari orang lain. Sedang memperdengarkan ucapan tentang ibadah dan amal salehnya kepada orang lain disebut sum’ah (ingin didengar).
Riya’ dan sum’ah merupakan perbuatan tercela dan merupakan syirik kecil yang hukumnya haram. Riya’ sebagai salah satu sifat orang munafik yang seharusnya dijauhi oleh orang mukmin. Simak QS. An Nisa’ [4] 142


clip_image009
Artinya : “Sesungguhnya orang-rang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan jika mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas, mereka bermaksud riya’ ( dengan shalat itu ) dihadapan manusia, dan tidaklah mereka dzkiri kepada Allah kecuali sedikit sekali.”
Dalam sebuah hadis, Rasulullah bercerita, ”Di hari kiamat nanti ada orang yang mati syahid diperintahkan oleh Allah untuk masuk ke neraka. Lalu orang itu melakukan protes, ‘Wahai Tuhanku, aku ini telah mati syahid dalam perjuangan membela agama-Mu, mengapa aku dimasukkan ke neraka?’ Allah menjawab, ‘Kamu berdusta dalam berjuang. Kamu hanya ingin mendapatkan pujian dari orang lain, agar dirimu dikatakan sebagai pemberani. Dan, apabila pujian itu telah dikatakan oleh mereka, maka itulah sebagai balasan dari perjuanganmu’.” Orang yang berjuang atau beribadah demi sesuatu yang bukan ikhlas karena Allah SWT, dalam agama disebut riya. Sepintas, sifat riya merupakan perkara yang sepele, namun akibatnya sangat fatal. Sifat riya dapat memberangus seluruh amal kebaikan, bagaikan air hujan yang menimpa debu di atas bebatuan.
Allah SWT berfirman QS. Al-Furqan [25] : 23

clip_image011

Artinya : ”Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.”
Abu Hurairah RA juga pernah mendengar Rasulullah bersabda, ”Banyak orang yang berpuasa, namun tidak memperoleh sesuatu dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga, dan banyak pula orang yang melakukan shalat malam yang tidak mendapatkan apa-apa kecuali tidak tidur semalaman.”
Begitu dahsyatnya penyakit riya ini, hingga ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah, ”Apakah keselamatan itu?” Jawab Rasulullah, ”Apabila kamu tidak menipu Allah.” Orang tersebut bertanya lagi, ”Bagaimana menipu Allah itu?” Rasulullah menjawab, ”Apabila kamu melakukan suatu amal yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya kepadamu, maka kamu menghendaki amal itu untuk selain Allah.”
Meskipun riya sangat berbahaya, tidak sedikit di antara kita yang teperdaya oleh penyakit hati ini. Kini tidak mudah untuk menemukan orang yang benar-benar ikhlas beribadah kepada Allah tanpa adanya pamrih dari manusia atau tujuan lainnya, baik dalam masalah ibadah, muamalah, ataupun perjuangan. Meskipun kadarnya berbeda-beda antara satu dan lainnya, tujuannya tetap sama: ingin menunjukkan amaliyahnya, ibadah, dan segala aktivitasnya di hadapan manusia.
Secara tegas Rasulullah pernah bersabda, ”Takutlah kamu kepada syirik kecil.” Para shahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan syirik kecil?” Rasulullah berkata, ”Yaitu sifat riya. Kelak di hari pembalasan, Allah mengatakan kepada mereka yang memiliki sifat riya, ‘pergilah kalian kepada mereka, di mana kalian pernah memperlihatkan amal kalian kepada mereka semasa di dunia. Lihatlah apakah kalian memperoleh imbalan pahala dari mereka.
2.      Contoh Perilaku Riya’
·         Sholat berjamaah ke masjid niat nya bukan karena Allah tapi supaya dikatakan oleh masyarakatnya sebagai orang yang taat
·         Menghafal Al-Qur’an bukan karena Allah, namun untuk bisa mengikuti lomba ataupun dimanfaatkan sebagai alat untuk mencari uang
·         Parapejabat yang bersedekah kepada fakir miskin karena ingin mendapatkan pamrih
·         Naik haji berulang kali karena ingin dianggap sebagai orang kaya

3.      Dampak dari Perilaku Pria
·         Riya Merusak Amal Perbuatan. Riya adalah tak ubahnya seperti penyakit ganas dapat menghanguskan apa saja yang dihinggapi. Riya’ menjadikan semua amal kebaikan menjadi ringan dan kosong. Berdasarkan pendapat jumhur ulama sesungguhnya riya membatalkan amal perbuatan. Barang siapa yang riya’ di dalam salat, puas, riya, di dalam berdoa dan riya, di dalam melakukan amal kebajikan, maka batal amal perbuatannya.
·         Riya Merusak Keimanan. Dalam surat Al-Ma’un, diungkapkan “Tahukah kamu orang yang mendustakan agama. Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang- orang yang lalai dari salatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang yang berguna.”
·         Dalam beberapa riwayat dinyatakan bahwa; orang yang riya, dipanggil dengan sebutan “Wahai orang musyrik”. Karena salat yang didirikannya, puasa yang dikerjakannya, semua itu tidak dilakukannya semata untuk Allah melainkan juga untuk manusia. Riya, itu pada hakikatnya adalah syirik. Apa yang dikatakan oleh para peryembah berhala. Bukankah mereka menyembah Allah dan juga menyembah berhala-berhala mereka. Mereka mengatakan, “Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami di hadapan Allah” (Q.S. Yunus/10: 18). Hal yang perlu diperhatikan dan diwaspadai adalah bahwa riya’ itu samar dan tersembunyi sehingga walau seseorang telah dirasuki penyakit riya’ namun dirinya tidak terasa. Sebagai contoh, mungkin saja seorang manusia menunaikan ibadah sepanjang umurnya dalam keadaan riya’ namun dia tidak menyadarinya karena yang ia rasakan hanya perasaan bahwa adalah sudah menjadi kodrat manusia bila ada keinginan mendapat pengakuan dan gelar Haji dan dipanggil Haji. Oleh karena itu disebut dalam beberapa riwayat riya’ diumpamakan seperti seekor semut yang hitam yang berjalan di atas batu yang hitam di malam yang gelap gulita. Nah, riya sedemikiannya sampai sebatas ini.
4.      Kebiasaan yang dapat menghindari perbuatan riya
a.       Memfokuskan niat ibadah (ikhlas) hanya semata-mata karena Allah SWT
b.      Mengetahui dan senantiasa ingat terhadap dampak negatif riya.
c.        Menjauhkan diri kita dalam berinteraksi sosial dari orang-orang yang mengidap penyakit riya.
d.       Melakukan perlawanan (jihad) melawan hawa nafsu yang selalu mendorong dan menjatuhkan kita ke dalam pelanggaran-pelanggaran kepada Allah, termasuk riya.
e.       Saling menasehati untuk kebaikan dan kesabaran dalam beribadah









Lampiran II : Instrumen Penilaian
Penugasan !!!
“Amatilah perilaku riya yang ada disekitarmu. Deskripsikan, kemudian berilah analisis serta berikan penjelasan hikmah apa yang bisa kamu ambil dari tugas ini”

 Kunci Jawaban : Essay ( Bebas)
Skor penilaian berdasarkan hasil dari laporan siswa

Lampiran III : Lembar Observasi

Penilaian Sikap dalam proses pembelajaran
No
Nama
Sikap
Skor
Gemar Membaca
Aktif
Kreatif
Kritis
1.
M.  Syarifudin K





2.
Lulu Nurhusna





3.
Widiyawati





4.
Kholifatul Ubaidah





5.
Syarifudin Musthofa





6.
Arifin Nur Rochmad





7.
Anom Wulan Sari





8.
Sayyid Nursiba





9.
Yusuf Kurnia