Wednesday 9 December 2015

Wakatobi, Romantikamu membuat Hati Terpaut untuk Kembali




9 Desember 2015. Hari ini adalah pemilu serentak di Indonesia. Sekolahku libur. Libur kali ini tak akan ku siakan untuk tidur tidur seperti minggu biasanya. Liburan ini akan ku gunakan untuk Alone Time. Sudah lama memang aku tak punya quality time untuk diriku sendiri.
Sejak pagi aku sudah mempersiapkan amunisi untuk ke Pantai One Satanda. Aku sudah menyiapkan laptop, buku diary,  kamera dan hp lengkap dg hadsetnya yang tentunya semua barang tadi sudah dalam keadaan full baterai nya. Pantai ini tak jauh jaraknya dari rumahku. Hanya perlu jalan kaki sekitar 10 menit,  maka akan sampai ke sebuah pantai yg sangat indah.
Pantai ini sudah beberapa kali ku kunjungi. Tapi aku mengunjunginya rame rame dengan siswaku di sekolah. Kali ini aku ingin menikmati pantai indah ini sendirian.

Aku memang agak aneh. Seringkali aku tak bisa fokus mengerjakan apapun karena aku merasa gelisah alias sedikit setres karena kurang piknik. Tak seperti kebanyakan orang yg senang piknik rame rame,  aku memilih piknik sendirian kali ini. Berharap piknik ku hari ini bisa mengobati gelisah yg selama ini membuatku tak bisa move on dan jadi kurang bersemangat menjalani segala aktivitas.
Tepat jam 11.00 langit mulai mendung. Aku cukup khawatir bahwa sebentar lagi akan turun hujan. Sambil menunggu adzan Dzhur aku memilih untuk mencuci agar pikiran khawatirku ttg hujan tak menggangguku. Akhirnya dzhurpun tiba,  kulihat wajah langit semakin gelap. Dengan penuh rasa harap aku mendoa agar hujan tak jadi turun. Aku ttp berazam untuk pergi. Amunisi ku bertambah,  aku meminjam payung kepada tetangga, agar bila sewaktu waktu aku harus kehujanan aku masih hisa menyelamatkan laptop dan barang lainnya.
Dengan baik hatinya si tetangga meminjamkan payungnya untuk ku sekaligus mengantarku pergi ke Pantai karena tak tega ,melihat ku jalan kaki ke sana. Tetangga yg baik sekali bukan????
Saat aku menuliskan catatan ini aku sudah berada di Pantai One Satanda. Seakan mengerti keinginanku,  kini langit yg mendung berganti menjadi langit biru yang indah. Terasa begitu serasi dg warna air laut yang menyemburat biru,  serta hijau rindangnya kelapa dan pepohonan lainnya.
Hati ku mulai terasa membaik melihat pantai romantis ini..
Seketika pikiranku melayang pada moment moment indah di kota ini. Sejak pertama kali aku menginjakkan kaki di Wakatobi aku meyakini bahwa kota ini akan menjadi kenangan tersendiri dalam hidupku. Benar saja,  bulan silih berganti,  kini sdh hampri genap 11 purnama aku ada di sini. Menjalani hari yang menyenangkan. Bertemu orang orang baik, siswa siswa yg luar biasa,  teman teman yg baiknya udah kaya malaikat, tetangga yg tulus...
Dalam hati aku menggumam.. Tuhan,  andai aku terlahir disini pasti aku ingin tetap disini...
Tapi aku tak terlahir di sini,  aku hanya mendapat sebuah kehormatan untuk sempat merasakan kehidupan di sini setahun lamanya. Dan itu sebuah nikmat yg harus terus ku syukuri. Wakatobi, berdesir dalam hati,  selalu ada rasa yg membuatku terpaut untuk kembali.

Wakatobi,  kota indah nan romantis. Kenpa romantis? karena aku sangat menyukai laut dan biru. Itu semua sempurna dimiliki oleh Wakatobi. Siang hari lautnya biru ditambah angin sepoi dan alunan suara angin bergemerisik meniup dedaunan. Malamnya,  jika langit sedang cerah,  aku sering mengintip bulan dibalik jendela. Indah sekali. Apalagi jika mau melihatnya secara nyata di depan rumah yang agak gelap sembari mendengar deru ombak menghempas pinggiran pantai. Romantis Sempurna.
Nuanasa ini,  ditambah lagi kesempurnaannya dg manusia manusia terbaik yang ada di sekelilingku. Hal ini lah mungkin yang akan selalu membuatku ingin kembali.
Aku tak tau apa yang akan terjadi di kemudian hari. Tapi yang jelas suatu saat aku masih ingin kembali kesini. Menikmati tempat tempat terbaik yg pernah ku kunjungi,  menemui orang orang terbaik yg pernah ku kenali.

Waktu sudah menunjukkan pukul 14.00... sambil mendengarkan lagu No Promises aku masih ingin mengingat banyak hal lagi, berharap mood ku segera membaik...
dan berharap sebuah janji bisa segera ku penuhi