Untuk sekian tahunnya kita hidup dalam alas yang sama namun atap berbeda. Dalam hitungan tahun yang telah berlalu itu, ada banyak ceritaku mengenai dirimu. Ibu, engkau mungkin tidak terlalu tau bahwa sesekali aku pernah merasa begitu rindu. Rindu yang membuatku bisa menangis sesegukan seperti masa kecil dulu saat kau meninggalkan ku sendiri di rumah karena ibu pergi ke pasar. Ibu, aku yang kini telah beranjak dewasa, tapi aku tetaplah anak kecil mu yang suka menangis saat menyadari engkau tidak di samping ku. Ibu, saat kecil dulu, untuk menenangkan tangisan ku aku hanya perlu memeluk mu agar aku yakin ibu ku tidak meninggalkanku, ibu menyayangiku. Kini di tempat yang jauh dari mu, aku tetap masih ingin sekali memlukmu untuk mendapatkan rasa yang sama. Ibu... Teruslah doa mu menjadi kunci keselamatan untukku.
Ibu...Ibu...Ibu.... Sebagian hidupku ini ku dermakan untukmu, untuk kebahagiaan mu.
Ibu...izinkanku terus memberikan baktiku
Ibu...celakalah aku bila tak kutemui surgadi telapak kaki mu
Ibu...Ibu...Ibu.... Sebagian hidupku ini ku dermakan untukmu, untuk kebahagiaan mu.
Ibu...izinkanku terus memberikan baktiku
Ibu...celakalah aku bila tak kutemui surgadi telapak kaki mu