.
“Bermimpilah! Karena ketika kita bermimpi, Tuhan sedang memeluk mimpi-mimpi kita.” Andrea Hirata
Mereka yang menulis cita-cita atau impian-impiannya akan lebih terdorong untuk menggapainya.
Melalui kegiatan menuliskan mimpi, otak manusia akan terus mendapat stimulus dari gambaran-gambaran mimpi yang telah dituliskan, stimulus itu sedikit demi sedikit akan mengarahkan kita pada tujuan yang menggiring kita untuk berbua, bekerja, berbuat sesuai dengan target mimpi kita. Berbeda halnya jika kita hanya membayangkan dan memimpikan sesuatu untuk kita capai di esok hari. Sebab, jika kita hanya memikirkannya tanpa menuliskannya maka secara lambat laun seiring berjalannya waktu, impian-impian yang ada dalam pikiran kita akan tergerus sedikit demi sedikit, sampai akhirnya kita lupa. Belum lagi jika kita mengalami kondisi gangguan psikis, sedikit atau banyak pasti akan mempengaruhi. Oleh karenanya, menulis mimpi adalah cara aman agar mimpi kita tetap terpatri.
"Mempercayai mimpi maka berarti mempercayai keajaiban
Menuliskan mimpi maka berarti sedang merencanakan keajaiban"
Di minggu pertama saya mengajar Magang Sekolah Guru Indonesia di MI Nurul Iman, saya mengajak anak-anak ini untuk menuliskan mimpi-mimpi mereka di masa depan dalam bentuk sebuah baju yang kami sebut "Baju Masa Depan". Baju Masa Depan ini kami pajang di ruang kelas. Lewat baju masa depan ini saya berharap anak-anak terus melihat mimpi-mimpi yang mereka tulis dengan penuh keyakinan itu menjadi sebuah kekuatan untuk meraihnya di masa depan.
No comments:
Post a Comment