Wednesday, 26 December 2012

Contoh RPP SKI


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


RPP ini dibuat guna memenuhi tugas
Mata Kuliah    : SKI dan Pembelajarannya
Dosen Pengampu : Dr. Muqowim, M.Ag.




Disusun oleh :

Maria Ulfah
10410027
V- PAI C




JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah                 : MTs Negeri 1 Yogyakarta
Mata Pelajaran                : Sejarah Kebudayaan Islam
Materi Pokok                   : Salahudin Al-Ayyubi
Kelas/Semester                : VII/II
Pertemuan ke                  : Delapan
Alokasi  Waktu                : 1 X 40 menit


A.  Standar Kompetensi
Memahami perkembangan Islam pada masa Dinasti Ayyubiyah
B.   Kompetensi dasar
Meneladani sikap keperwiraan Salahudin Al-Ayyubi
C.  Indikator
1.       Siswa dapat menjelaskan riwayat hidup Salahudin Al-Ayyubi
2.       Siswa dapat mendeskripsikan perang salib pada zaman Dinasti Ayyubiyah
3.       Siswa dapat menghubungkan kejadian masa sekarang dengan keperwiraan Salahudin Al-Ayyubi
D.  Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi tentang Salahudin Al-Ayyubi
1.      Dengan metode ceramah dan dibantu media Power Point siswa dapat menjelaskan riwayat hidup Salahudin Al-Ayyubi
2.      Dengan strategi Resume Group and Poster Session siswa dapat mendeskripsikan perang salib pada zaman Dinasti Ayyubiyah
3.      Dengan metode tanya jawab siswa dapat menghubungkan kejadian masa sekarang dengan keperwiraan Salahudin Al-Ayyubi.
E.   Karakter yang diharapkan
Gemar Membaca, Kreatif dan Kerjasama
F.   Materi Pokok
1.      Biografi Salahudin Al-Ayyubi
2.      Karir Militer Salahudin Al-Ayyubi
3.      Salahudin Al-Ayyubi Pahlawan Islam dalam Perang Salib

G.  Metode Pembelajaran           : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab
H.  Strategi Pembelajaran          : Resume Group dan Poster Session

I.     Langkah-Langkah Pembelajaran
No
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Model Pembelajaran
1
Pendahuluan
a.       Guru mengawali kegiatan belajar secara Islami : Salam pembuka, doa sebelum memulai pelajaran.
b.      Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
c.       Guru  menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
5 menit

Ceramah






2
Kegiatan Inti.
a.       Guru menyampaikan materi pembelajaran
b.      Siswa dibagi menjadi dua kelompok
c.       Tiap kelompok mendapat kertas teks yang telah disediakan oleh guru
d.      Tiap anggota kelompok diminta untuk meresume dan mendiskusikan kertas teks yang telah diberikan
e.       Setiap kelompok diminta untuk membuat gambar dalam bentuk poster terkait dengan kertas teks.
f.       Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
g.      Guru memberi apresiasi
25 menit

Ceramah,



Diskusi,

Resume Group
Poster Session







3
Penutup
a.       Siswa diminta menjawab pertanyaan yang di berikan guru.
b.      Guru memberikan kesimpulan materi pelajaran
c.       Guru menyampaikan maeteri yang akan datang
d.      Guru menutup pembelajaran dengan megucap hamdalah dan salam penutup

10 menit
Refleksi

Tanya Jawab

 

J.                   Sumber Belajar

1.    Buku Teks “Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VII / Semester Genap F.2 untuk Madrasah Tsanawiyah, Jakarta : Erlangga
2.    LKS “IQBAL” Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VII / Semester Genap F.2 untuk Madrasah Tsanawiyah, Solo: CV Indonesia Jaya

K.                Media dan alat Pembelajaran :

1.    Laptop
2.    LCD
3.    Kertas Teks
4.    Kertas HVS
5.    Pensil
6.    Isolatip          

L.        Evaluasi Pembelajaran

Tehnik Penilian :
1.      Tes :
a.       Menjawab pertanyaan dari guru
b.       Membuat resume terkait materi
c.       Membuat Poster terkait materi
2.      Non tes :
Pengamatan : mengamati respon dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar



Mengetahui,
Kepala Sekolah


Dr. Muqowim, M.Ag.
NIP : …………………..
Wates, 20 November 2012

Guru PAI


Maria Ulfah S.Pdi
       NIM : 10410027



























Lampiran
·         Materi Belajar
A.    Biografi salahuddin Al-Ayyubi
Salahuddin Al-ayyubi bernama Abdul Muzaffar Yusuf bin Najmuddin bin Ayyub.  sholhuddin lahir di Takriet 532 H/1137 M meninggal 589 H/1193 M, di mansyurkan oleh bangsa Eropa dengan nama “Saladin” pahlawan perang salib, dari suku Ayyubiyah suku Kurdi.
      Salahuddin Al-Ayyubi adalah salah seorang pahlawan Islam yang gagah berani dalam Perang Salib, yaitu perang antara kaum Muslimin melawan orang-orang Nasrani dari Eropa (Inggris, Prancis, Jerman dan Roma), yang terjadi sekitar tahun 1096-1291 M.
      Nama Salahuddin Al-Ayyubi menjadi terkenal  baik dikalangan kaum Muslimin dan orang-orang Barat berkat keberanian dan ketangguhannya dalam medan pertempuran. Terutama dengan kemenangan-kemenagan yang ia peroleh dan sangat mencengangkan pihak pasukan Salib.
      Pendidikan dan masa muda salahuddin Al-Ayyubiy kurang begitu dikenal, namun buku-buku sejarah menuturkan bahwa cita-cita awal Salahuddin Al-Ayyubi ialah menjadi orang yang ahli dalam bidang ilmu- ilmu agama Islam (ulama. Ia senang berdiskusi tentang ilmu kalam, Al-Qur’an, Fiqh dan Hadits. Namun, setelah ia dikenalkan dengan gubernur Suriah, Nuruddin Zangi, keadaann menuntunya untuk lebi aktif dalam beberapa ekspedisi militer menyertai pamannya Asaduduin Syirkuh, Panglima militer Suriah. Dalam bidang militer inilah karir Salahuddin Al-Ayyubi berkibar dan mengantarkannya menjadi Khalifah Dinasti Ayyubiyah yang didirikannya di Mesir.
B.     Karir Militer Salahuddin Al-Ayyubi Sebelum Menjadi Khalifah
Karir kemiliteran Salahuddin Al-Ayyubi yang paling terkenal dan banyak diceritakan dalam buku-buku sejarah diawali dengan keberhasilannya sebagai tentara pejuang, pertama kali terlihat ketika ia pergi ke Mesir mendampingi pamannya, Asaduddin Syirkuh, yang mendapat tugas dari gubernur Syuriah, Nuruddin Zangi, untuk membantu perdana menteri Dinasti Fatimiyah yang dikudeta. Perdana menteri Syawwar dikudeta oleh Digram. Dalam misi tersebut, Syawwar menjanjikan imbalan bagi Suriah sepertiga pajak tanah Mesir. Misi tersebut berhasil dengan baik. Digram dapat dibunuh dan Perdana Menteri Syawwar kembali pada kedudukannya semula tahun 560 H/1164M.
Tiga tahun kemudian, Nuruddin Zangi kembali menugaskan panglima Asaduddin Syirkuh dan Salahuddin Al-Ayyubi untuk menaklukkan Mesir. Hal ini dikarenakan Perdana Menteri Syawwar telah mengadakan perjanjian dengan Amaury, panglima tentara Salib, yang dulu pernah membantu Digram. Perjanjian tersebut dipandang membahayakan posisi Suriah dan ummat Islam pada umumnya.
            Pasukan Syirkuh dan Salahuddin yang gagah berani dengan cepa dapat memasuki Iskandariyah. Terjadilah pertempuran sengit antara tentara Salib dan tentara Syirkuh-Salahuddin. Tentara Salib mengepung posisi Syirkuh-Salahuddin yang telah masuk Iskandariyah dari darat dan laut. Walaupun demikian tentara Suriah dapat mempertahankan diri dan memberikan pembalasan dengan perlawanan sengit terhadap pasukan Amaury. Putus asa dan kelelahan menghinggapi tentara salib, hingga akhirnya pertempuran diakhiri dengan perdamaian pada bulan Agustus 1167M. Isi perdamaian itu antara lain pertukaran tawanan perang. Syirkuh-Salahuddin kembali ke Suriah, Amaury kembali ke Jerussalem, dan Iskandariyah diserahkan kepada Syawwar.
Dua tahun kemudian, Syirkuh dan Salahuddin Al-Ayyubi kembali ke Mesir untuk membantu daerah tersebut dan kaum Muslimin yang ada di dalamnya dari serbuan kaum Salib yang kesekian kalinya. Khalifah Al-‘Adid, Khalifah Fatimiyah yang terakhir menyambut baik kedatangan Syirkuh-Salahuddin dari Suriah. Sebaliknya,  Syawwar sang perdana menteri yang terus bersekongkol dengan kaum salim tidak senang dengan kedatangan Syirkuh-Salahuddin yang mendapat sambutan baik dari Khalifah Al-‘Adid. Keberanian dan kekuatan tentara suriah dibawah pimpinan Syirkuh-Salahuddin dapat memukul mundur pasukan salib. Mesir untuk kesekian kalinya dapat terbebas dari cengkraman tentara-tentara salib. Nama Salahuddin Al-Ayyubi kian mendapat tempat di hati rakyat Mesir. Khalifah Al-Adid dan rakyat Mesir menerimanya dengan senang hati.
Sementara itu Syawwar yang tidak senang terhadap kehadiran Syirkuh-Salahuddin merencanakan sebuah konfirasi untuk membunuh Salahuddin-Syirkuh dan untuk mengakhiri jabatan Khalifah Al-‘Adid Billah. Tapi Salahuddin –Syirkuh lebih dahulu dapat mencium rencana Syawwar, Salahuddin membentuk pasukan khusus yang berhasil menangkap Syawwar dan membunuhnya.
Keberhasilan tentara Suriah mengusir pasukan Salib dari Mesir, membuat Khalifah Al-‘Adid memberi imbalan, yaitu memberikan jabatan wazir (perdana menteri) yang ditinggalakan Syawwar kepada Syirkuh tahun 564 H/1169 M. Asaduddin Syirkuh menjadi perdana menteri hanya dua bulan. Ia sakit kemudian wafat. Khalifah Al-‘Adid mengangakat Salahuddin Al-Ayyubi sebagai perdana menteri dengan gelar Al-Malik An-Nasir pada 564 H/1169 M.
Demikian sekelumit karir militer Salahuddin Al-Ayyubi yang mengantarkannya menjadi perdana menteri (wazir) Dinasti Fatimiyyah, yang di masa selanjutnya berganti menjadi Dinasti Ayyubiyah.
Karir militer Salahuddin Al-Ayyubi tidak berhenti samapai di situ. Ketika ia  menjadi khalifah, banyak sekali peperangan yang harus ia hadapi. Baik untuk memadamkan pemberontakan dalam negeri ataupun menahan serangan orang-orang Salib yang berusaha menguasai dunia Islam dan merampas hak-hak kaum Muslimin dengan penuh kekejaman.
C.     Salahuddin al-Ayyubi Pahlawan Islam dalam Perang Salib
Tujuan Salahuddin Al-Ayyubi menyatukan Mesir, Suriah, Yaman, Tripoli dan wilayah-wilayah yang liannya di bawah komando Al-Ayyubiyah adalah untuk membentuk koalisi umat Islam yang kuat dalam melawan gempuran-gempuran tentara Salib. Usaha-usaha yang dilakukan oleh Saluhuddin itu menuai hasil yang gemilang. Kebanyakan lembaran hidup Salhuddin Al-Ayyubi setelah menjadi Khalifah pertama dihabiskan untuk mempertahankan wilayah dan harga diri kaum Muslimin dari serangan-serangan tentara Salib.
Perang Salib yang terjadi pada masa Salahuddin Al-Ayyubi adalah Perang Salib periode kedua yang berlangsung sekitar tahun 1144-1192 M. Periode ini disebut periode reaksi umat Islam. Jatuhnya beberapa wilayah umat Islam, terutama Baitul Maqdis (Al-Aqsa), pada perang Salib periode pertama (1096-1144M) membangkitkan umat Islam untuk menghimpun kekuatan guna merebut kembali wilayah-wilayah umat Islam yang telah dikuasai tentara Salib. Jihad Islam melawan tentara Salib pada periode kedua pertama kali dipimpin oleh Imaduddin Zangi, Gubernur Mosul yang berhasil merebut Aleppo dan Edese tahun 1144 M. Setelah Imaduddin Zangi wafat, posisinya digantikan oleh puteranya Nuruddin Zangi, gubernur Suriah yang berhasil merebut Damaskus, Antokia dan Mesir berkat kepemimpinan Panglima Syirkuh dan Salahuddin-Al-Ayyubi. Kemenangan kaum Muslim berikutnya terjadi ketika pimpinan umat Islam dalam perang Salib berada di bawah komando Khalifah Salahuddin Al-Ayyubi. Kemenangan yang paling penting bagi umat Islam adalah membebaskan Baitul Maqdis pada tanggal 2 Oktober 1187, sekaligus merupakan kekalahan yang menyakitkan bagi tentara Salib.
·         Tes Formatif
Soal
1.      Siapa nama asli dari Salahudin Al-Ayyubi ?
2.      Apa cita-cita Salahuddin ketika masih kecil?
3.      Siapa nama paman Salhudin yang juga menjadi panglima perang menemaninya dalam menaklukkan Mesir?
4.      Apa tujuan Salhuddin Al-ayyubi meluaskan daerah kekuasaan ayyubiyah ke wilayah yang lain?


Kunci Jawaban
1.      Abdul Muzaffar Yusuf bin Najmuddin bin Ayyub
2.      Ahli ilmu agama (ulama)
3.      Asaduddin Syirkuh
4.      Membangun Koalisi umat Islam

Skor Penilaian

No. Soal
Skor
1.
20
2.
20
3.
20
4.
20
5.
20
















·         Lembar Pengamatan Karakter
No
Nama siswa
Kerjasama
Berfikir kreatif
Gemar membaca
Partisipasidalam kelompok
Kekompakkan
Membuat resume materi
Menggambarkan hal menarik pada resume
Membaca kertas teks
Menyimak teman membaca
1
Efrinda

3
4
4
3
2
3
2
Intan Nur’aini

2
4
4
3
3
3
3
Yusuf Bayu

3
4
4
3
3
3
4
Andika

4
3
3
2
3
4
5
Catur

3
2
3
4
2
3
6








7








8








9








10








11








12








13








14








15












·         Kertas Teks pada Tugas Resume
Puncak Kegemilangan Salahudin pada Perang Salib terjadi di Perang Hattin.
Perang Hattin terjadi di bulan Juli yang kering. Pasukan muslim dengan jumlah 25000 orang mengepung tentara salib didaerah Hattin yang menyerupai tanduk. Pasukan muslim terdiri atas 12000 orang pasukan berkuda (kavaleri) sisanya adalah pasukan jalan kaki (infanteri). Kavaleri pasukan muslim menunggangi kuda yaman yang gesit dengan pakaian dari katun ringan (kazaghand) untuk meminimalisir panas terik di padang pasir. Mereka terorganisir dengan baik, berkomunikasi dengan bahasa arab. Pasukan dibagi menjadi beberapa skuadron kecil dengan menggunakan taktik hit and run.
Pasukan salib terdiri atas tiga bagian. Bagian depan pasukan adalah pasukan Hospitaler, bagian tengah adalah batalyon kerajaan yang dipimpin Guy de Lusignan yang juga membawa Salib besar sebagai lambang kerajaan. Bagian belakang adalah pasukan ordo Knight Templar yang dipimpin Balian dari Ibelin. Bahasa yang mereka gunakan bercampur antara bahasa Inggris, Perancis dan beberapa bahasa eropa lainnya. Seperti umumnya tentara Eropa mereka menggunakan baju zirah dari besi yang berat, yang sebetulnya tidak cocok digunakan di perang padang pasir.
Salahudin memanfaatkan celah-celah ini. Malam harinya pasukan muslimin membakar rumput kering disekeliling pasukan Salib yang sudah sangat kepanasan dan kehausan. Besok paginya Salahudin membagikan anak panah tambahan pada pasukan kavalerinya untuk membabat habis kuda tunggangan musuh. Tanpa kuda dan payah kepanasan, pasukan salib menjadi jauh berkurang kekuatannya. Saat peperangan berlangsung dengan kondisi suhu yang panas hampir semua pasukan salib tewas. Raja Yerussalem Guy de Lusignan berhasil ditawan sedangkan Reginald de Chattilon yang pernah membantai khalifah kaum muslimin langsung dipancung. Kepada Raja Guy, Salahudin memperlakukan dengan baik dan dibebaskan dengan tebusan beberapa tahun kemudian.


Menuju Yerussalem
Dari Hattin, Salahudin bergerak menuju kota-kota Acre, Beirut dan Sidon untuk dibebaskan. Selanjutnya Salahudin bergerak menuju Yerussalem. Dalam pembebasan kota-kota ataupun benteng Salahudin selalu mengutamakan jalur diplomasi dan penyerahan daripada langsung melakukan penyerbuan militer. Pasukan Salahudin mengepung Kota Yerussalem , pasukan salib di Yerussalem dipimpin oleh Balian dari Obelin. Empat hari kemudian Salahudin menerima penawaran menyerah dari Balian. Yerussalem diserahkan ketangan kaum muslimin. Salahuddin menjamin kebebasan dan keamanan kaum Kristen dan Yahudi. Fragmen ini di abadikan dalam film “Kingdom Of Heaven” besutan sutradara Ridley Scott. Tanggal 27 Rajab 583 Hijriyah atau bertepatan dengan Isra Mi’raj Rasulullah SAW, Salahudin memasuki kota Yerussalem
Di Yerussalem, Salahudin kembali menampilkan kebijakan dan sikap yang adil sebagai pemimpin yang shalih. Mesjid Al-Aqsa dan Mesjid Umar bin Khattab dibersihkan tetapi untuk Gereja Makam Suci tetap dibuka serta umat Kristiani diberikan kebebasan untuk beribadah didalamnya. Salahudin berkata :” Muslim yang baik harus memuliakan tempat ibadah agama lain”. Sangat kontras dengan yang dilakukan para pasukan Salib di awal penaklukan kota Yerussalem (awal perang salib), sejarah mencatat kota Yerussalem digenangi darah dan mayat dari penduduk muslimin yang dibantai. Sikap Salahudin yang pemaaf dan murah hati disertai ketegasan adalah contoh kebaikan bagi seluruh alam yang diperintahkan ajaran Islam.
Keadilan dan kenegarawanan Salahudin pun membuat umat Nasrani yang tinggal di Yerusalem saat itu berdecak kagum. Seorang tua penganut Kristen pun bertanya kepada Salahudin. ''Kenapa tuan tidak bertindak balas terhadap musuh-musuhmu?'' Salahudin menjawab, ''Islam bukanlah agama pendendam bahkan sangat mencegah dari melakukan perkara diluar perikemanusiaan, Islam menyuruh umatnya menepati janji, memaafkan kesalahan orang lain yang meminta maaf dan melupakan kekejaman musuh ketika berkuasa walaupun ketika musuh berkuasa, umat Islam ditindas.'' Mendengar jawaban itu, bergetarlah hati orang tua itu. Ia pun kemudian berkata, ''Sungguh indah agama tuan! Maka diakhir hayatku ini, bagaimana untuk aku memeluk agamamu?'' Salahudin pun berkata, ''Ucapkanlah dua kalimah syahadah.'' Kemuliaan akhlak Salahudin juga tergambar dalam film Kingdom of Heaven besutan sutradara Ridley Scott, ketika dia mengangkat salib yang jatuh tergeletak di tanah dan menempatkan kembali pada tempatnya. Hingga kini, kemuliaan hati dan keberanian Salahudin masih tetap dikenang umat Islam dan orang-orang Barat. Menurut Dr Jonathan Phillips, pengajar di University of London dan penulis beberapa buku tentang Perang Salib, Salahudin merupakan pahlawan utama bagi umat Islam.

No comments:

Post a Comment